Sertifikasi Auditor Internal ISO/IEC 17025:2017 dari LSP EDUKIA

Mengapa Kompetensi Auditor Internal Sangat Penting? Ingin meningkatkan kompetensi di bidang audit laboratorium? Sertifikasi Auditor Internal ISO/IEC 17025:2017 dari LSP EDUKIA adalah jawabannya. Sertifikasi ini untuk mendukung profesional laboratorium dalam memahami dan menerapkan sistem manajemen mutu berbasis standar internasional. Sebagai lembaga sertifikasi profesi yang berfokus pada dunia laboratorium, LSP Edukia Global Cendekia kembali menggelar sertifikasi kompetensi untuk skema Auditor Internal ISO/IEC 17025:2017. Pelaksanaan Sertifikasi oleh LSP EDUKIA LSP Edukia Global Cendekia sebagai lembaga sertifikasi profesi yang terlisensi BNSP, kembali mengadakan sertifikasi kompetensi untuk skema Auditor Internal ISO/IEC 17025:2017.LSP Edukia menyelenggarakan kegiatan ini secara luring (tatap muka) pada Jumat, 11 Juli 2025, di Hotel Patra, Jakarta oleh asesor yang telah tersertifikasi dan memiliki lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga menjamin objektivitas dan kualitas penilaian kompetensi. Para peserta berasal dari berbagai institusi laboratorium, baik di bidang pendidikan, kesehatan, industri, maupun riset. Ruang Lingkup Materi dan Metodologi Asesmen Skema ini mencakup berbagai aspek penting dalam pelaksanaan audit internal laboratorium, seperti: Pemahaman terhadap prinsip dasar dan klausul dalam ISO/IEC 17025:2017 Teknik pelaksanaan audit internal dan analisis ketidaksesuaian Penyusunan dokumen audit, termasuk checklist dan laporan hasil audit Simulasi praktik audit sebagai pengujian kemampuan teknis Metode Asesmen dalam Sertifikasi Dalam pelaksanaannya, peserta akan melalui tiga metode asesmen utama: Ujian Tulis, untuk mengukur pemahaman konsep ISO/IEC 17025 Wawancara Terstruktur, untuk menilai pemahaman dan pengambilan keputusan Simulasi Praktik Audit, untuk menilai kemampuan teknis dan implementatif Setiap metode dirancang untuk memberikan penilaian menyeluruh terhadap kompetensi peserta dalam peran sebagai auditor internal. Hasil dan Pengakuan Sertifikasi Asesor menyatakan seluruh peserta kompeten setelah melalui rangkaian asesmen. Selain itu, sertifikat yang diterbitkan oleh LSP EDUKIA bersifat nasional dan internasional, serta menjadi bukti sah kompetensi sebagai Auditor Internal di lingkungan laboratorium. Komitmen LSP EDUKIA untuk SDM Laboratorium Penyelenggaraan program ini menunjukkan komitmen berkelanjutan LSP EDUKIA dalam mencetak sumber daya manusia laboratorium yang profesional dan kompeten. Oleh karena itu, dengan mengacu pada regulasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), LSP EDUKIA terus mendukung peningkatan mutu tenaga kerja laboratorium agar siap bersaing secara global dan memenuhi standar industri yang berlaku. Siap Jadi Auditor Internal Bersertifikat? Jika Anda tertarik untuk mengikuti sertifikasi ini, kunjungi situs resmi kami di www.lspedukia.id untuk informasi lengkap mengenai jadwal, persyaratan, dan alur pendaftaran. Untuk komunikasi langsung, Anda juga bisa menghubungi tim kami melalui WhatsApp dengan klik tautan berikut: Hubungi Admin LSP EDUKIA. Sertifikasi Auditor Internal ISO/IEC 17025:2017 dari LSP EDUKIA tidak hanya memberikan pengakuan kompetensi, tetapi juga menjadi investasi penting bagi tenaga laboratorium yang ingin berkontribusi lebih dalam menjaga mutu dan akreditasi lembaga. Tingkatkan kredibilitas dan kompetensi profesional Anda dengan mengikuti sertifikasi resmi dari LSP EDUKIA. Bersama LSP EDUKIA, jadilah bagian dari generasi tenaga laboratorium yang unggul, profesional, dan tersertifikasi.
LSP EDUKIA Sukses Gelar Sertifikasi TOT OBE Online untuk Dosen dan Trainer Pendidikan Tinggi

LSP EDUKIA Sukses Gelar Sertifikasi TOT OBE Online untuk Dosen dan Trainer Pendidikan Tinggi Sukses Gelar Sertifikasi TOT OBE Online LSP EDUKIA kembali membuktikan komitmennya dalam peningkatan kualitas pendidik melalui penyelenggaraan Uji Sertifikasi Training of Trainer (TOT) Outcome Based Education (OBE) secara daring pada tanggal 19–21 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung penguatan kompetensi tenaga pendidik di era pembelajaran berbasis capaian hasil belajar. Uji Sertifikasi TOT OBE Diikuti oleh Puluhan Akademisi Sebanyak 54 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia turut ambil bagian dalam uji kompetensi ini setelah sebelumnya mengikuti pelatihan TOT OBE. Selama tiga hari pelaksanaan, peserta mengikuti dua skema penilaian utama: Ujian Tulis, untuk mengukur pemahaman mendalam terkait prinsip OBE, mulai dari penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), CPMK, RPS OBE, hingga strategi asesmen berbasis capaian. Wawancara Kompetensi, sebagai evaluasi langsung terhadap keterampilan peserta dalam menerapkan pendekatan OBE secara teknis di lingkungan akademik. Raih Sertifikat CLOT sebagai Pengakuan Kompetensi Resmi Peserta yang dinyatakan kompeten dalam kedua skema ujian berhak memperoleh sertifikat resmi dengan gelar non-akademik CLOT (Certified Learning Outcome Trainer) dari LSP EDUKIA. Sertifikat ini menjadi bukti pengakuan atas kapabilitas dosen dan pelatih dalam merancang, mengimplementasikan, serta mengevaluasi kurikulum OBE secara profesional. “Uji sertifikasi ini menjadi tolak ukur apakah Bapak/Ibu sudah menguasai materi dan siap menjadi trainer di unitnya masing-masing. Harapannya, peserta bisa memberikan kontribusi nyata dalam penyusunan kurikulum berbasis luaran di institusinya,” ujar Bapak Agung Yulianto, M.Si, selaku Ketua LSP EDUKIA. Antusiasme Tinggi: Tanda Kesiapan Akademisi Hadapi Transformasi Kurikulum Selama proses uji kompetensi berlangsung, antusiasme peserta menjadi indikator kuat bahwa transformasi kurikulum berbasis learning outcomes sangat dibutuhkan. LSP EDUKIA pun berkomitmen untuk terus menghadirkan program pelatihan dan sertifikasi kompetensi yang selaras dengan kebutuhan pendidikan tinggi saat ini, baik secara nasional maupun internasional. Jangan Lewatkan Agenda Sertifikasi Lain dari LSP EDUKIA! Bagi Anda yang ingin meningkatkan kapabilitas dan mendapatkan pengakuan kompetensi resmi, berikut adalah pelatihan dan sertifikasi terbaru dari LSP EDUKIA: Juli: Pelatihan dan Sertifikasi Lead Implementer SPMI Terintegrasi ISO 21001:2018 Agustus: Pelatihan dan Sertifikasi Implementer Tata Kelola Organisasi Perguruan Tinggi Agustus: Pelatihan dan Sertifikasi Training of Trainer OBE Gelombang 2 Ingin Jadi Trainer Profesional di Bidang OBE? Segera tingkatkan kompetensi Anda dan raih sertifikasi resmi bersama LSP EDUKIA. Kunjungi website kami di www.lspedukia.id untuk informasi jadwal pelatihan dan pendaftaran.Hubungi tim kami sekarang dan jadilah bagian dari transformasi mutu pendidikan tinggi di Indonesia!
Grand Launch LSP Edukia: Strategi Penguatan SDM Unggul Melalui Sertifikasi Kompetensi di Tengah Rekonstruksi Anggaran 2025

Grand Launch LSP Edukia: Strategi Penguatan SDM Unggul Melalui Sertifikasi Kompetensi di Tengah Rekonstruksi Anggaran 2025 Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo. Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo. Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Strategi Peningkatan SDM Unggul dan Berdampak di Tengah Efisiensi Anggaran 2025

Tingkatkan Kompetensi SDM Laboratorium Melalui Sertifikasi Lead Implementer ISO/IEC 17025:2017 dari LSP Edukasi Global Cendekia

Tingkatkan Kompetensi SDM Laboratorium Melalui Sertifikasi Lead Implementer ISO/IEC 17025:2017 dari LSP Edukasi Global Cendekia Pendahuluan: Pentingnya Sertifikasi ISO/IEC 17025:2017 bagi Mutu Laboratorium Dalam rangka meningkatkan kualitas laboratorium pengujian dan kalibrasi di Indonesia, penerapan standar ISO/IEC 17025:2017 menjadi sebuah keharusan. Oleh karena itu, untuk mengimplementasikan standar ini secara efektif membutuhkan tenaga profesional yang berkompeten sebagai Lead Implementer. Untuk menjawab kebutuhan ini, LSP Edukasi Global Cendekia menggelar program sertifikasi kompetensi Lead Implementer ISO/IEC 17025:2017 yang melibatkan peserta dari berbagai sektor—mulai dari instansi pemerintah, swasta, hingga perguruan tinggi. Rangkaian Kegiatan Sertifikasi: Pelatihan dan Uji Kompetensi Pelatihan Teknis (23–25 April 2025) Program pelatihan intensif berlangsung dari tanggal 23 hingga 25 April 2025 dengan format hybrid learning. Sebagian peserta hadir langsung di FTSP Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, sementara lainnya mengikuti sesi secara daring. Adapun materi pelatihan mencakup: Pemahaman mendalam terhadap prinsip dan klausul ISO/IEC 17025:2017 Teknik menyusun dokumen sistem manajemen mutu laboratorium Audit internal serta manajemen risiko laboratorium Simulasi penerapan dan pembahasan studi kasus nyata Instruktur tersertifikasi dan berpengalaman akan memandu pelatihan ini, yang telah mendampingi berbagai institusi dalam implementasi sistem mutu laboratorium. Uji Sertifikasi (30 April 2025) Selanjutnya, ujian sertifikasi terselenggara secara online pada tanggal 30 April 2025 dan diikuti oleh 15 peserta dari seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Jayapura. Adapun proses asesmen oleh asesor resmi dari LSP Edukasi Global Cendekia, menggunakan metode sebagai berikut: Ujian tertulis Ujian lisan berbasis studi kasus dan praktik Penutupan Acara & Testimoni Peserta Sambutan dari Ketua LSP Edukasi Global Cendekia menjadi penutup kegiatan yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta. Selanjutnya, ia menekankan pentingnya membangun ekosistem laboratorium yang profesional dan berstandar internasional. Tidak hanya itu, tetapi juga untuk siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan regulasi global. Dalam sesi testimoni, para peserta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat membantu mereka dalam memahami dan menerapkan standar ISO/IEC 17025 secara praktis. Format pembelajaran campuran (daring dan luring) juga dinilai efektif dan menarik. Komitmen dalam Meningkatkan Standar Mutu Laboratorium Indonesia Program sertifikasi ini mencerminkan komitmen nyata LSP Edukasi Global Cendekia dalam mempercepat peningkatan kompetensi SDM laboratorium di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan berkualitas dan sertifikasi yang profesional, peserta dapat menjadi agen perubahan dalam mendukung akreditasi laboratorium sesuai standar internasional. Ingin Meningkatkan Mutu Laboratoriummu? Jangan lewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi Lead Implementer ISO/IEC 17025:2017 bersama LSP Edukia! Oleh karena itu, Kunjungi LSP Edukia dan daftarkan dirimu untuk pelatihan berikutnya!
Mengapa ISO/IEC 17025:2017 Penting untuk Laboratorium: Manfaat, Persyaratan, dan Implementasinya di Indonesia

Mengapa ISO/IEC 17025:2017 Penting untuk Laboratorium: Manfaat, Persyaratan, dan Implementasinya di Indonesia Mengapa ISO/IEC 17025:2017 Penting untuk Laboratorium: Manfaat, Persyaratan, dan Implementasinya di Indonesia Dalam era globalisasi saat ini, penerapan standar internasional menjadi kebutuhan utama untuk menjamin kualitas dan kompetensi berbagai institusi, termasuk laboratorium pengujian dan kalibrasi. Salah satu standar paling krusial adalah ISO/IEC 17025:2017, yang menetapkan persyaratan umum untuk memastikan laboratorium berkompeten menghasilkan hasil uji dan kalibrasi yang akurat. Tidak hanya sebagai panduan operasional internal, standar ini juga menjadi tolok ukur pengakuan internasional terhadap laboratorium. Bagi pelanggan dan industri, implementasi ISO/IEC 17025:2017 meningkatkan kepercayaan terhadap hasil uji serta mendorong terciptanya praktik terbaik dalam manajemen laboratorium. Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas secara lengkap pentingnya ISO/IEC 17025:2017, elemen-elemen kuncinya, serta tantangan penerapannya, khususnya di Indonesia. Apa Itu ISO/IEC 17025:2017? ISO/IEC 17025:2017 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan kompetensi bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini mencakup aspek manajemen mutu, prosedur teknis, dan pemastian validitas hasil uji. Pertama kali terbit pada tahun 1999, ISO/IEC 17025 merupakan hasil kolaborasi antara International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). Dalam versi terbarunya, yang rilis pada tahun 2017, merefleksikan perkembangan teknologi, kebutuhan pasar, dan perubahan dalam pendekatan manajemen mutu. Adapun tujuan utama dari ISO/IEC 17025:2017 adalah membangun kepercayaan terhadap keakuratan hasil laboratorium melalui penerapan sistem manajemen mutu yang efektif. Manfaat Penerapan ISO/IEC 17025:2017 untuk Laboratorium 1. Meningkatkan Kredibilitas dan Reputasi Dengan memenuhi persyaratan ketat ISO/IEC 17025:2017, laboratorium menunjukkan komitmen terhadap kualitas, sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis. 2. Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Meminimalkan Kesalahan Prosedur kerja yang terdokumentasi membantu laboratorium menjalankan operasional secara lebih efisien dan sistematis. Selain itu juga mengurangi kesalahan dalam pengujian dan kalibrasi. 3. Mendapatkan Pengakuan Internasional Laboratorium yang terakreditasi sesuai ISO/IEC 17025:2017 lebih mudah diakui secara global serta membuka peluang kerja sama dengan berbagai lembaga internasional. Persyaratan Utama dalam ISO/IEC 17025:2017 Untuk mendapatkan akreditasi, laboratorium harus memenuhi beberapa persyaratan berikut: Sistem Manajemen Mutu: Laboratorium harus memiliki dokumentasi kebijakan mutu, prosedur, dan sistem evaluasi yang terstruktur. Kompetensi Personel: Semua staf yang terlibat harus memiliki pendidikan, keterampilan, dan pengalaman yang memadai. Fasilitas dan Peralatan: Laboratorium wajib menggunakan fasilitas dan peralatan yang terkalibrasi dan sesuai spesifikasi. Metode Uji dan Kalibrasi: Harus menggunakan metode validasi yang diakui secara nasional atau internasional. Kontrol Kualitas: Melakukan pemantauan rutin atas kinerja laboratorium untuk menjamin keakuratan hasil. Pelaporan Hasil: Hasil harus disampaikan dengan jelas, akurat, dan sesuai kebutuhan klien. Kerahasiaan dan Integritas Data: Menjamin kerahasiaan informasi pelanggan dan integritas hasil uji. Implementasi ISO/IEC 17025:2017 di Indonesia Di Indonesia, penerapan ISO/IEC 17025:2017 difasilitasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Berikut proses akreditasi laboratorium oleh KAN: Pengajuan Permohonan: Laboratorium mengajukan dokumen bukti kesesuaian standar. Evaluasi Dokumen: KAN menilai kelengkapan dan kesesuaian dokumen mutu. Audit Lapangan: Pemeriksaan fasilitas, prosedur, dan kompetensi staf di lokasi. Keputusan Akreditasi: Berdasarkan hasil audit, KAN menetapkan akreditasi. Pemantauan dan Re-akreditasi: Audit berkala untuk menjaga kesesuaian standar. Manfaat Akreditasi bagi Laboratorium dan Konsumen Bagi Laboratorium: Meningkatkan kredibilitas dan daya saing. Memperluas peluang bisnis global. Meningkatkan kualitas hasil pengujian dan efisiensi operasional. Bagi Konsumen: Menjamin keakuratan hasil pengujian. Memberikan kepastian mutu produk. Membantu memenuhi regulasi industri. Tantangan dan Solusi dalam Menerapkan ISO/IEC 17025:2017 Meskipun manfaatnya besar, implementasi standar ini menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia, biaya tinggi untuk pemenuhan infrastruktur, serta kebutuhan perubahan budaya organisasi. Solusinya adalah dengan melakukan pelatihan berkelanjutan, investasi bertahap pada fasilitas, dan membangun komitmen internal untuk menerapkan manajemen mutu secara konsisten. Tingkatkan Kredibilitas Laboratorium Anda Sekarang! Ingin laboratorium Anda diakui secara internasional? LSP Edukia siap mendukung perjalanan Anda menuju akreditasi ISO/IEC 17025:2017. Oleh karena itu, Hubungi kami hari ini dan dapatkan konsultasi profesional untuk sukseskan sertifikasi laboratorium Anda!
5 Prinsip Tata Kelola Perguruan Tinggi untuk Mendukung Perubahan Status Menjadi PTN-BH

5 Prinsip Tata Kelola Perguruan Tinggi untuk Mendukung Perubahan Status Menjadi PTN-BH 5 Prinsip Tata Kelola Perguruan Tinggi untuk Mendukung Perubahan Status Menjadi PTN-BH Saat perguruan tinggi bersiap untuk bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), penilaian tidak hanya berfokus pada satu atau dua aspek saja. Pelaksanaan seluruh tata kelola internal harus baik, sebab tata kelola yang efektif menjadi salah satu syarat utama dalam proses perubahan status tersebut. Sejalan dengan Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kebijakan Kampus Merdeka, berikut adalah prinsip-prinsip tata kelola yang wajib perguruan tinggi terapkan untuk memenuhi kriteria PTN-BH: 1. Akuntabilitas dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi Akuntabilitas adalah komitmen perguruan tinggi untuk mempertanggungjawabkan seluruh proses penyelenggaraan pendidikan kepada stakeholder, seperti mahasiswa, orang tua, pemerintah, dosen, hingga masyarakat umum. Tingkat akuntabilitas yang tinggi akan meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas lembaga di mata publik. 2. Transparansi, Efektivitas, dan Efisiensi Perguruan tinggi perlu menerapkan sistem transparansi dalam semua lini pengelolaan, baik administrasi, keuangan, hingga kegiatan akademik dan non-akademik. Transparansi ini harus berjalan bersamaan dengan efektivitas dan efisiensi untuk memastikan bahwa setiap sumber daya optimal dalam mencapai tujuan institusi. 3. Prinsip Nirlaba dalam Organisasi Dalam pengelolaan PTN-BH, prinsip nirlaba berarti seluruh surplus keuangan harus kembali digunakan untuk pengembangan institusi. Bukan untuk keuntungan pribadi. Dengan prinsip ini, perguruan tinggi akan lebih fokus pada peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Segala aktivitas perguruan tinggi harus berpedoman pada regulasi yang berlaku, mulai dari pengelolaan Tridharma Perguruan Tinggi, pengaturan keuangan, hingga pelaporan pertanggungjawaban. Kepatuhan terhadap hukum menjadi bukti bahwa perguruan tinggi mampu beroperasi dalam kerangka tata kelola yang profesional dan bertanggung jawab. 5. Penyusunan Laporan Akademik dan Non-Akademik yang Akurat dan Berkala Setiap perguruan tinggi yang ingin menjadi PTN-BH harus menyusun laporan akademik dan non-akademik secara akurat dan periodik. Selain itu, juga harus patuh terhadap standar. Laporan ini menjadi bentuk transparansi dan akuntabilitas perguruan tinggi kepada pemerintah serta seluruh stakeholder lainnya. Membangun tata kelola yang baik atau good governance merupakan kunci utama bagi perguruan tinggi yang ingin bertransformasi menjadi PTN-BH. Oleh karena itu, memerlukan sistem manajemen yang solid, terstruktur, dan berkelanjutan untuk mendukung semua aspek operasional kampus. Ingin meningkatkan standar tata kelola kampus Anda?Yuk, konsultasikan kebutuhan sertifikasi profesi untuk mendukung perubahan status perguruan tinggi bersama LSP Edukia!Hubungi Kami Sekarang dan wujudkan tata kelola perguruan tinggi terbaik!
Strategi Efektif Penerapan Kurikulum OBE di Perguruan Tinggi

Strategi Efektif Penerapan Kurikulum OBE di Perguruan Tinggi Pengembangan kurikulum di perguruan tinggi merupakan tantangan berkelanjutan bagi seluruh civitas akademika. Implementasi kurikulum yang tepat menjadi kunci untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan industri modern. Salah satu pendekatan terbaru yang kini banyak perguruan tinggi adopsi adalah Outcome-Based Education (OBE). Konsep ini hadir sebagai inovasi dalam merancang dan melaksanakan kurikulum pendidikan tinggi. Bagaimana sebenarnya implementasi kurikulum OBE ini? Mari kita bahas lebih lanjut. Mengenal Outcome-Based Education (OBE) Outcome-Based Education (OBE) adalah pendekatan kurikulum yang berorientasi pada hasil akhir pembelajaran. Fokus utama OBE bukan hanya penyampaian materi di kelas, melainkan memastikan bahwa mahasiswa memiliki keterampilan praktis sesuai dengan penerapan di dunia kerja. Konsep ini selaras dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang bertujuan memperkuat kompetensi lulusan agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Faktor Penting dalam Implementasi Kurikulum OBE 1. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) CPMK adalah uraian spesifik dari Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada setiap mata kuliah. CPMK harus menggambarkan keterampilan dan pengetahuan yang benar-benar relevan dengan materi ajar. Pelaksanaan Evaluasi CPMK biasanya melalui Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Hasil dari CPMK ini menjadi indikator penting dalam mengukur ketercapaian CPL mahasiswa. 2. Program Educational Objectives (PEOs) PEO adalah evaluasi terhadap lulusan yang bertujuan untuk mengukur kinerja mereka di dunia profesional. Evaluasi ini umumnya dihubungkan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan dilaksanakan melalui tracer study. Dengan orientasi kuat terhadap hasil lulusan, penerapan PEO dalam kurikulum OBE mendukung penuh kebijakan MBKM yang mendorong relevansi antara pendidikan dan kebutuhan industri. Optimalisasi Kurikulum OBE dengan Dukungan Teknologi Untuk mempermudah implementasi kurikulum OBE, perguruan tinggi perlu memanfaatkan Sistem Informasi Akademik Terintegrasi. Dengan adanya sistem informasi yang terstruktur dan sesuai dengan tata kelola pendidikan tinggi, proses penerapan kurikulum OBE menjadi lebih efektif, efisien, dan terkontrol. Teknologi informasi tidak hanya membantu dalam manajemen data akademik, tetapi juga menjadi alat penting dalam monitoring pencapaian CPMK, CPL, dan PEO secara real-time. Ingin memastikan implementasi kurikulum OBE di perguruan tinggi Anda berjalan optimal? Bersama LSP Edukia, kami siap mendukung peningkatan kualitas SDM melalui sertifikasi profesi yang relevan dengan kebutuhan industri.Hubungi kami sekarang untuk konsultasi dan solusi terbaik dalam penerapan kurikulum berbasis outcome!
Pentingnya Penerapan ISO 21001:2018 untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

Pentingnya Penerapan ISO 21001:2018 untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia Pentingnya Penerapan ISO 21001:2018 untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam membentuk standar mutu dan sistem penilaian pendidikan nasional. Sebagai tempat lahirnya generasi penerus bangsa, perguruan tinggi memiliki tuntutan untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas dan beretika, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan industri global. Pasca pandemi Covid-19, perubahan dunia kerja menjadi semakin cepat dan dinamis. Perguruan tinggi pun harus mampu membekali mahasiswanya dengan keterampilan self-empowering, kreativitas, serta inovasi. Akreditasi sebuah perguruan tinggi menjadi bukti konkret atas kualitas pendidikannya. Mahasiswa yang berasal dari kampus terakreditasi cenderung memiliki keunggulan kompetitif di dunia kerja. Sebab, selama menempuh pendidikan, mereka dalam lingkungan yang kondusif dengan standar pendidikan yang relevan dan berdaya saing tinggi. Namun, untuk menjaga konsistensi kualitas pendidikan, perguruan tinggi memerlukan penerapan standar mutu yang terukur dan berkelanjutan. Saat ini, dua standar internasional yang banyak diadopsi adalah ISO 9001 dan ISO 21001:2018. Mengapa standarisasi ini penting? Mari kita bahas lebih lanjut! Apa Itu Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI)? Untuk memastikan mutu pendidikan tinggi, pemerintah Indonesia menetapkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI). SN-DIKTI mengintegrasikan tiga pilar Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Landasan hukum SN-DIKTI tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 50 Tahun 2018, menggantikan aturan sebelumnya untuk menyesuaikan dinamika kebijakan pendidikan nasional. SN-DIKTI menetapkan 24 standar minimum yang dibagi menjadi tiga kategori utama: Standar Nasional Pendidikan (8 standar): mencakup kompetensi lulusan, isi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, dosen dan tenaga kependidikan, sarpras, pengelolaan, dan pembiayaan. Standar Nasional Penelitian (8 standar): meliputi hasil penelitian, isi, proses, penilaian, sumber daya, sarpras, pengelolaan, serta pendanaan penelitian. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (8 standar): mencakup hasil, isi, proses, penilaian, pelaksana, sarpras, pengelolaan, dan pendanaan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Penerapan SN-DIKTI menjadi fondasi perguruan tinggi dalam menjaga kualitas layanan akademik dan non-akademik. Apa Itu ISO 21001:2018? ISO 21001:2018 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (EOMS), yang dirancang berdasarkan prinsip ISO 9001:2015. Standar ini disesuaikan untuk sektor pendidikan guna meningkatkan mutu layanan akademik. Melalui prinsip-prinsipnya, ISO 21001:2018 mendorong lembaga pendidikan menjadi lebih inklusif, adil, bertanggung jawab sosial, dan fokus pada kepuasan peserta didik, tenaga pendidik, hingga seluruh penerima manfaat pendidikan. Menariknya, standar ini bersifat fleksibel dan bisa diadopsi oleh semua institusi pendidikan, baik formal maupun non-formal, dari lembaga kursus hingga universitas besar. Tujuan Penerapan ISO 21001:2018 Tujuan utama ISO 21001:2018 adalah memastikan lembaga pendidikan mampu: Memenuhi kebutuhan peserta didik dan seluruh penerima manfaat layanan pendidikan. Menyediakan layanan pendidikan bermutu sesuai dengan harapan semua pihak berkepentingan. Menjaga kesinambungan perbaikan kualitas pendidikan melalui evaluasi berkelanjutan. Manfaat Penerapan ISO 21001:2018 Mengadopsi ISO 21001:2018 membawa berbagai manfaat strategis, antara lain: Dari sisi institusi: Menyelaraskan kegiatan akademik dengan visi, misi, dan kebijakan lembaga. Meningkatkan tanggung jawab sosial dengan menghadirkan pendidikan berkualitas, inklusif, dan berkeadilan. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional melalui proses evaluasi terukur. Menumbuhkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan. Dari sisi bisnis dan reputasi: Meningkatkan daya saing lembaga di tingkat nasional maupun internasional. Meningkatkan kepuasan peserta didik dan penerima manfaat lainnya. Membuktikan kepada masyarakat luas bahwa institusi berstandar mutu global. Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi Anda! Di era persaingan global seperti saat ini, perguruan tinggi harus terus berinovasi dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Salah satu langkah strategis adalah dengan menerapkan Standar ISO 21001:2018. Dengan mengadopsi standar ini, perguruan tinggi tidak hanya meningkatkan kualitas internal, tetapi juga memperkuat reputasi dan kepercayaan publik. Sudahkah perguruan tinggi Anda bersiap menerapkan ISO 21001:2018?Segera tingkatkan mutu pendidikan Anda bersama LSP Edukia dan raih pengakuan internasional!Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut.
Tips Ampuh Menghadapi Uji Kompetensi Mahasiswa Kesehatan: Persiapan dan Strategi Jitu
